Indeks Persepsi Korupsi Hingga Pengawasan Internal Jadi Sorotan Rofiqi terhadap Capim KPK

19-11-2024 / KOMISI III
Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Rofiqi saat mengikuti Rapat Pemilihan dan Penetapan Calon Pimpinan KPK Masa Jabatan Tahun 2024-2029 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Foto : Devi/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Rofiqi mengajukan sejumlah pertanyaan krusial terkait strategi Calon Pimpinan KPK Ida Budhiati dalam menghadapi tantangan besar pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal itu terutama terkait dengan indeks persepsi korupsi, pengawasan internal KPK, dan pengelolaan sumber daya alam.

 

“Indeks persepsi korupsi kita sekarang itu nilainya 34, nomor 115 dari 180 negara. Belum lagi survei persepsi publik yang selalu yang selalu menaruh KPK di posisi paling bawah. Ini kan akumulasi dari kasus pimpinan KPK, dari internal dan segala macam. Nah bagaimana strategi Ibu meningkatkan indeks persepsi korupsi tersebut Bu? karena ini penting Bu, buat investasi dan segala macam," ujarnya saat mengikuti  Rapat Pemilihan dan Penetapan Calon Pimpinan KPK Masa Jabatan Tahun 2024-2029 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

 

Berikutnya, Politisi Fraksi Partai Gerindra itu menekankan pentingnya pengawasan internal di tubuh KPK. Ia menyinggung mengenai contoh kasus yang melibatkan oknum pegawai di Rumah Tahanan (Rutan) KPK yang beberapa waktu lalu mencoreng citra lembaga tersebut.

 

"Dalam ilmu psikologi itu manusia dikenal sebagai homo homini lupus Bu, kita tahu dengan anggaran yang terbatas misalkan, kita tidak bisa menjaga semua pegawai KPK dan bagaimana strategi Ibu menjaga agar kasus-kasus seperti kasus Rutan KPK itu tidak terulang kembali apabila Ibu menjadi pimpinan KPK?” tanyanya.

 

Selain itu, ia juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi KPK dalam mengawasi sektor sumber daya alam. Ia menyinggung mengenai Provinsi Kalimantan yang sering mengalami kebocoran anggaran negara. Sebagai wakil rakyat dari Kalimantan, Ia mempertanyakan strategi Ida Budhiati dalam menjaga pengelolaan pendapatan negara dari kekayaan alam.

 

“Kalimantan itu suatu pulau yang sangat kaya akan sumber daya alam, tetapi kebocorannya juga luar biasa masif. Nah bagaimana strategi Ibu apabila menjadi pimpinan KPK menjaga agar pendapatan negara dari sumber daya alam ini bisa maksimal?” pungkas Legislator dapil Kalimantan Selatan I itu. (gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Legislator Nilai Penegakan Hukum Meningkat, Dorong Transparansi & Perlindungan Masyarakat
15-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, menilai penegakan hukum di tanah air telah menunjukkan perkembangan signifikan,...
Vonis Mati Kompol Satria dalam Kasus Narkoba Momentum Reformasi di Internal POLRI
14-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez menilai putusan vonis mati terhadap mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Satria...
Anggota Komisi III: Jangan Hilangkan Kesakralan HUT RI karena Polemik Bendera One Piece
07-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta semua pihak untuk mengedepankan paradigma konstruktif dalam menyikapi polemik pengibaran...
Libatkan Tim Ahli Independen dan Akuntabel dalam Audit Bukti Kasus Kematian Diplomat Muda
05-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mendorong agar ada audit forensik digital terhadap seluruh bukti CCTV...